Cara-cara khusus memanjatkan doa.
Sebelum membahas secara teknis masalah cara khusus memanjatkan doa, ada baiknya para pembaca sekalian memahami dulu pembagian cara berdoa. Pembagian cara berdoa tersebut terbagi atas 3 teknik, pertama teknik berdoa orang awam, kedua teknik berdoa orang alim, ketiga teknik bedoa para wali Allah.
Adapun teknik berdoa orang awam dapat dijabarkan sebagai permohonan atau permintaan, teknik berdoa orang alim adalah kehendak hati yang paling dalam. Sedangkan teknik berdoa para wali adalah munajat kepada Allah.
Selain itu doa juga membedakan sipat antara ketiga teknik tersebut. Sipat doa orang awam adalah harap-harap cemas, sipat doa orang alim adalah dengan keyakinan, dan sipat doa para wali Allah adalah dengan sipat cinta.
Secara umum perbedaan baik teknik maupun sipat doa ini bukanlah persoalan antara kita sesama makhluk ciptaan Allah. Yang menjadi persolan adalah ada diantara kita yang tidak mau memohon atau memanjatkan doa. Sebab katanya memohonpun belum tentu dikabulkan.
Baiklah kita tidak panjang lebar membahas perbedaan teknik dan sipat berdoa ini.
Teknik doa ilmu amalan yang akan kita bahas ini merupakan aplikasi dari prinsip keutuhan yang seimbang lahirah dan batiniah. Artinya kita sebagai manusia ini terdiri dari badan jasmani dan juga Rohani. Dan salah satu unsur dalam berdoa adalah kehadiran hati (qolbu) yang merupakan bagian dari batin. Sedangkan unsur jasmani selalu siap, maksudnya hati yang segumpal tetap ada dan selalu siap, namun belum tentu hati sanubari alias qolbu tadi siap juga. Mulut komat kamit dan tangan ditadahkan tapi hati yang qolbu tadi lalai.
Itulah kenapa begitu penting prinsip keutuhan yang seimbang antara jasmani dan rohani.
Sekarang tekniknya.
- Prinsip istigfar adalah pengembalian kesadaran diri kita agar kembali suci atau netral alias tidak terkontaminasi. Itulah kenapa kita dianjurkan beristigfar dulu sebelum berdoa. Dengan beristigfar keseimbangan antara lahiriah dan batiniah lebih cepat tercapai.
- Pada langkah ini rasakanlah keberadaan diri kita dengan segenap hati dan tubuh agar istigfar lebih cepat mantap meresap. Istigfar yang biasanya 100 kali baca mungkin dengan cara ini bisa diminimalkan menjadi 10 atau 20 kali saja. Dengan cara ini kualitas istigfar kita meningkat puluhan kali lipat 10/20 banding seratus.
- Setelah suasana rasa diri kita sudah total mantap, maksudnya pikiran yang kurang focus sudah lenyap, hati yang was-was sudah sirna, dan tubuh yang penat pegal sudah hilang, artinya diri kita sudah siap berdoa.
Langkah selanjutnya mulailah berdoa.
Dalam setiap doa selalu hadirkan keinginan yang kuat didalam hati, karena kesungguhan dalam doa merupakan cerminan bahwa kita memang benar-benar menghendaki apa yang menjadi doa kita. Yang Maha Mengabulkan doa adalah ibarat cermin, jika doa itu memang keinginan kita, maka itulah yang akan dikabulkan. Jika hati yang berdoa itu adalah cahaya yang kuat dan Yang Maha Memberi itu selalu siap mengabulkan, artinya jika cahaya itu tidak kembali kepada diri kita karena kita memang orang yang lalai.
Demikianlah penjelasan singkat tentang teknik khusus untuk memanjatkan doa.
Semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar